Sebenarnya sudah sekian lama ingin bergabung dalam diary dunia maya ini.
Sejak masuk SMA, ingin rasanya bisa nulis di harian blog pribadi supaya semua memori dan moment yang dialami bisa terekam sempurna melalui ribuan konfigurasi huruf-huruf alfabet (ngomong apa sih, Grace?)
Ya, akhirnya terwujud pula cita-cita simple ini.
Sebuah blog. Ya, disinilah saya dapat menuangkan apapun yang dapat saya bagikan pada publik.
Bermula dari mana dan siapa?
Seperti yang saya katakan dalam postingan-postingan sebelumnya, saya selalu ingin bisa menulis kapanpun saya ingin menulis. I am a freaking writer.
Namun, akibat sedikit kebingungan soal kecanggihan teknologi alias gaptek saya memutuskan untuk menunda-nundanya hingga bertahun-tahun kemudian akhirnya saya dapat membuat blog ini pula.
At first, I thought it wasn't easy tapi ternyata membuat blog hanyalah seperti membalikkan telapak tangan (Engga juga sih, lebih tepatnya saya hanya perlu klik-klik dan typing )
BERMULA DARI MANA DAN SIAPA?
Oooh.. penjelasan di atas kurang menjelaskan pertanyaan ya?!
Ok. Let me get this straight. Hal yang membuat saya berpikir, "Sebelum semakin terlambat aku harus segera menuliskan apapun yang sekiranya perlu aku tuliskan" adalah karena seseorang.
I don't have to mention the name, (I don't wanna say her name or his name, because you would probably get curious about the gender. When i say his or her, which practically showing the gender, you may finally say, "Ohh..A girl" or "hmm... It's a guy. Who's he?" So, it's better to tell the story in bahasa indonesia, so i can say 'dia' rather than 'she' or 'he' )
Dia terlihat apa adanya. Tulisan-tulisan dalam blog nya secara jelas menerangkan itu. Dan saya terpana. Jangan berpikir yang tidak-tidak tentang kata 'terpana' ini. Mungkin lebih tepatnya terinspirasi. Tapi, sebenarnya Grace memang terpana.
Bayangkan, selama 20 tahun saya hidup, trend 'kepo' sudah ada sejak dulu kala, namun, baru kali ini saya melakukan aksi kepo terhadap orang tersebut hingga mengantarkan saya pada blognya dan tulisan-tulisannya yang menggelitik dan mengandung pesan moral.
Jangan berpikir terlalu tinggi bahwa tulisannya akan sedalam Shakespeare atau se-khidmat Gibran. Boro-boro shakespeare, dari cara menulisnya saja, ia akan mengingat kan ku pada adik kecilku, Gary (9 years old), yang sedang menulis diary.
Dari situ saya belajar, bahwa melalui tulisan, kita dapat menginspirasi banyak orang. Tidak perlu banyak orang pula. Cukup satu orang juga tak apa.
Membaca sebuah karya sastra dalam bentuk tulisan, apapun itu, entah isi diary, kicauan seseorang dalam twitter, puisi, atau bahkan artikel, besar atau kecil, negatif atau positif pasti akan ada pengaruhnya.
Seperti saat ini. Mungkin Anda sedang membaca tulisan saya, sebagian dari Anda bergumam, "Ini orang bacin (banyak cincong) banget...." atau ada pula yang berpendapat "Dewasa banget sih Grace ini..." sebenarnya saya berharap akan tanggapan yang barusan sih. HAHAHAHA.
Tapi apapun itu, Anda tetap punya respon terhadap tulisan ini kan?!
Bahkan, mungkin ada pula yang ketika membaca tulisan ini justru bertanya dalam hatinya, "Siapa yaaa orang yang dimaksud Grace ini? Jangan-jangan itu aku? Ya... Ya.. Ya..Bisa JADIIIIII!!!! Aku kan nulis blog, mungkin tulisanku tampak seperti tuisan anak SD baginya?"
Tidak perlu tahu siapa. Itu tidak penting. Cukup saya dan Jesus Christ yang tahu. ^_^
Sayonara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar